Rabu, 09 Juli 2008

Hore...Ketemu Donal Bebek


Ketika aku akan menjadi anggota IRPS tahun 2005, aku ngobrol dengan Mas Bowo (Mighty Bowo) di Stasiun Semarang Tawang, seminggu setelah lebaran tahun 2005. Dalam obrolannya sembari menunjukkan foto melalui kamera digitalnya, Mas Bowo sempat menunjukkan lokomotif donal bebek. Donal Bebek? Ya, lokomotif itu memang bukan lokomotif bermuka tokoh kartun Walt Disney, tetapi dua kaca di kabin masinis di design lebih lebar dari ukuran kaca lok CC201 lainnya. Kalau kaca depan kabin lok CC201 adalah berbentuk bujur sangkar, maka lok CC201 donal bebek berbentuk empat persegi panjang posisi vertikal. Akibatnya kaca yang lebar itulah mirip dengan mata tokoh kartun Donal Bebek, sehingga para railfan biasa menjuluki lok donal bebek. Lantas bagaimana aku bisa mendapatkan foto-foto lok donal bebek? Karena lok itu mirip Depo Lok Purwokerto (CC20156), Yogyakarta (CC20147), dan Jatinegara (CC20176), maka aku harus berkunjung ke depo-depo itu. Gila, mana ada waktu untuk berkunjung ke sono? Akhirnya pada awal tahun 2007 tepatnya di bulan Januari, aku berhasil mengabadikan lok CC20156 tengah menarik rangkaian ketel Pertamina ke arah barat di Stasiun Solo Balapan. Ceritanya aku tengah berada di dalam kereta Senja Bengawan yang ditarik lok CC201141r milik depo lok SMC di sekitar Depo Lok Solo Balapan. Ternyata rangkaian Senja Bengawan yang akan ditarik ke Solo Jebres via Solo Balapan harus bersilangan dengan KA dari arah timur, dan yang melintas dari timur adalah lok CC20156 (donal bebek) menarik ketel Pertamina. Aku langsung cepat-cepat mengabadikan rangkaian ketel plus loknya itu dan keesokan harinya saat rapat IRPS di kota Yogya, aku tunjukkan pada Mas Bowo tentang keberhasilanku mendapat foto lok donal bebek. Beberapa bulan berikutnya, aku mendapati lok CC20147 yang juga Donal Bebek tengah tidur di dalam Depo Lok Yogya Tugu. Sebelumnya, Mas Yos ( B Yosanto) mendapati lok CC20176 milik Depo Lok Jatinegara tengah tidur di Depo Lok SMC, dan ia mengabariku tentang keberadaan lok tersebut, tetapi aku berhalangan hadir di depo lok SMC. Jayalah Kereta Api Indonesia...Semboyan 40/41. Nugroho Wahyu Utomo

Tidak ada komentar: