Minggu, 03 Agustus 2008

Menyepi Di Alas Tuwa



Siapa pun orangnya, kalau diejek atau diremehkan, tentu akan muncul perasaan tidak suka. Sepulang dari tempat kerja (Jumat, 1/8-2008) yang saat itu berisi orang-orang menyebalkan, aku memilih merefreshkan pikiran dan melupakan pernyataan-pernyataan orang-orang yang sirik padaku. Kemana aku akan pergi menyepi atau mencari hiburan? Ke toko kaset/ compact disc atau tempat penjualan kaset/ compact disc antik, rasanya membosankan karena barang yang dipajang masih itu-itu saja. Maklum dua-tiga hari lalu aku baru dapet kaset album milik jebolan Deep Purple yaitu Rainbow dengan albumnya berjudul Dificult To Cure, sebuah album yang memuat satu komposisi milik Beethoven : Symphony No.9. Yang lain, belum ada minat. Mau tak mau, aku menyambangi tempat yang dulu sering aku singgahi untuk motret kereta api yaitu Stasiun Alas Tuwa. Sesampainya di stasiun, aku masih merasa asing dengan petugasnya, sehingga mau masuk aja rasanya sungkan...soalnya belum kenal. Setelah berkenalan dengan Pak Kadir yang saat itu tengah tugas sebagai Pengatur Perjalanan K A (PPKA), akhirnya aku dapat infot dari beliau kalau rel singgah kereta ada yang ambles. Segera aku menuju lokasi tempat amblesnya rel kereta untuk melakukan penelitian, siapa tahu penelitian ini bisa menjadi bahan untuk tulisan. Benar, posisi spoor singgah 2 yang berdekatan dengan bangunan stasiun sebagian miring ke utara dan mendekati wesel miring ke selatan. Padahal posisi rel belok ke utara. Kondisi ini akan membahayakan rangkaian kereta pun lokomotifnya anjlok. Karuan aja bila pihak stasiun tidak mengizinkan KA melintas di jalur yang ambles itu lantaran dianggap membahayakan, sampai ada perbaikan. Selama di Stasiun Alas Tuwa, aku sempat menyaksikan persilangan antara KRD Pandanwangi yang ditarik lokomotif CC20179 milik Depo Lok Jatinegara dengan KA Argo Bromo Anggrek yang ditarik lokomotif CC20312. Aku menyukai kerja PPKA stasiun yang masih menggunakan wesel dan sinyal manual apalagi saat mengirimkan sinyal ke stasiun berikutnya tentang keberangkatan kereta api. Selain menyaksikan KRD Pandanwangi yang ditarik lok CC20179 dan KA Argo Bromo Anggrek yang ditarik lok CC20312, aku juga sempat menyaksikan KRD Bojonegoro dari arah timur melintas dengan ditarik satu KRD New Kaligung Ekonomi. Wah KRD nya masih sering mogok, dan nggak ada lok yang mau narik, akhirnya diambil satu KRD New Kaligung Ekonomi. Pulangnya aku memilih naik KA Feder Bojonegoro yang ditarik lok CC201138r dan turun di Stasiun Semarang Poncol. Usai pulang dari Stasiun Alas Tuwa, lumayan pikiranku kembali fresh, nggak ada beban omongan orang-orang sirik lagi. Jayalah Kereta Api Indonesia...Semboyan 40/41
Nugroho Wahyu Utomo

3 komentar:

Palka Adripta,S.T.,M.T.,IPM.,Asean Eng mengatakan...

salam kenal
blognya sangat bagus saya pecinta kereta api mas.

apa boleh dishare foto ka.BIMA jaman dlu dgn gerbong masih berwarna biru dan ditraik CC 201

Nugroho Wahyu Utomo mengatakan...

salam kenal juga, maaf saya nggak punya foto yang anda minta. Anda tinggal dimana?

Nugroho Wahyu Utomo mengatakan...

salam kenal juga, maaf saya nggak punya foto yang anda minta. Anda tinggal dimana?