Rabu, 06 Agustus 2008

Nyaris Dicium Argo Muria

Kehidupan manusia dan makhluk lain di dunia merupakan rahasia Allah SWT. Kalau memang sudah saatnya ...ya apa boleh buat. Namun manusia senantiasa berdoa kepada Allah SWT ketika tengah melaksanakan tugas, seperti yang dialami oleh aku ketika setelah mengikuti Jumpa Pers Ratu di Star Queen hari Sabtu petang di bulan November 2006, aku nekat bertandang ke Depo Lok Semarang Poncol. Turun dari boncengan sepeda motor temanku, aku langsung meniti rel utama dari pintu perlintasan Stasiun Semarang Poncol Jalan Hasanudin Semarang. Setiap aku meniti rel, aku selalu menengok ke belakang atau kedepan termasuk menatap lampu sinyal keberangkatan Stasiun Semarang Poncol yang saat itu aku lihat menyala merah...berarti tak ada KA yang lewat...aman bagiku untuk terus berjalan. Tak lupa aku membaca doa yang pernah diajarkan mendiang Mbah Kolil (KH Kolil Bisri, seorang tokoh agama terkenal dari Rembang)...berkali-kali aku mengucap dalam hati...Sollalohu Ala Muhamad...dst sebagai upaya melindungi diri bila terjadi apa-apa pada diriku. Benar...tak jauh dari tubuhku yang baru saja meninggalkan spoor Stasiun Semarang Poncol, nampak dari samping Depo Lok Semarang Poncol ada lok CC201141r yang menarik rangkaian Argo Muria dengan mata melotot (lampu menyala). Aku terkejut dan langsung meloncat ke samping kanan rel sambil bergegas mengambil kamera digital dari dalam tasku. Alhamdulilah ...selamat...nggak ketabrak KA, kalau ketabrak ...ya udah tamat riwayatku di usia 34 tahun. Saat mengambil gambar rangkaian Argo Muria yang akan bertolak ke Jakarta Gambir, sang masinis melambaikan tangan ke arahku. Rupanya masinis itu mengenalku sebagai railfan (pecinta KA) yang kerap bertandang ke depo Lok Semarang Poncol. Walau selamat dari ciuman KA Argo Muria, namun saat itu jantungku masih empot-mpotan, mulutku seolah tak mampu berbicara apa-apa, sambil memikirkan kenapa tadi saat menengok ke belakang lampu sinyal keberangkatan masih merah tahu-tahu didepan ada rangkaian KA Argo Muria yang melaju kenceng banget. Apakah aku tengah dikerjain oleh makhluk halus sekitar rel yang selalu mengincar orang tengah berjalan di atas rel sambil melamun? Padahal aku posisi tengah awas, sambil membaca doa-doa agar terhindar dari bencana kecelakaan. Tetapi berkat doa itulah aku beruntung seolah ada yang mengingatkan aku agar mataku menatap ke depan dan di depan sana ada KA Argo Muria yang mau lewat...ya Allah SWT telah membimbingku untuk menyingkir dari mara bahaya.
Jayalah Kereta Api Indonesia...Semboyan 40/41
Nugroho Wahyu Utomo

2 komentar:

danan_ucok@yahoo.com mengatakan...

Alhamdulillah Allah masih memberikan umur panjang utk kita, sama seperti pengalaman sy waktu sedang mengejar waktu utk ujian di kampus menyeberangi rel kereta dekat stasiun UI sy tidak melihat ke arah kanan dan kiri sy yg ternyata dari arah selatan (kanan sy) muncul KRL ekonomi sedang melaju, mungkin karena Allah msh memberikan umur yang panjang lalu sy tersadar bahwa ada kereta yang akan melintas, dengan cepat sy lalu mundur kembali dan Alhamdulillah 2 detik menjelang KRL ekonomi tepat berada di depan sy, saran terbaik dari sy kita harus selalu berdoa dan pikiran kita jgn kosong saat melintasi rel kereta.

Nugroho Wahyu Utomo mengatakan...

panjang pendeknya usia manusia adalah rahasia Illahi